Tahun ini adalah tahun pertamaku
menjalankan ibadah puasa di pabrik baru, di Sidoarjo. Dimana tahun kemarin aku
menjalankan bulan penuh berkah ini di Pasuruan, yang notabene cukup jauh dari
rumah.
Tempat baru, atmosfir baru.
Berbeda saat aku masih bekerja di Pasuruan dengan system kerja non shift.
Disini aku harus bekerja shift. Dan hari ini hari pertama puasa, hari pertama
shift 1 yang akan aku lalui. Di pabrik ini ada 3 kali shift time . Shift 1 (07.00 ~ 15.00), Shift 2 (15.00 ~ 23.00), dan
Shift 3 (23.00 ~ 07.00). Bisa kalian bayangkan bekerja di line produksi, di
depan mesin yang bising menderu, serta panas bermandikan peluh dan sebagai
seorang muslim wajib menjalankan ibadah puasa, rasa haus yang mencekik
kerongkogan menjadikan puasa kali ini ujian yang cukup berat. Pun demikian
dengan semua member dari team Teknisi Produksi
mesin PDZ 1 sebut saja Mas Fauzi,
Mas Agung, Mas Ajib, dan Mas Bambang. Mereka harus bertahan menahan dahaga dan
panas selama menjalankan kewajiban mereka.
Aku akan sedikit menceritakan sepotong
kekonyolan yang mereka lakukan di depan mesin PDZ 1 ini. Kenapa mesin ini di
namai PDZ ?. Entahlah, aku juga tak tau ,dari Jepang sudah diberi nama seperti
itu mungkin. Lagipula mesin ini sudah berdiri disini sebelum aku join di pabrik ini. Mesin ini
menjalankan fungsinya 24 jam sehari, 7 hari seminggu, nonstop untuk memproduksi baby
diapers jenis pantz . Mesin ini
pula yang menjadi saksi bisu kejadian lucu, konyol, menyenangkan, serta
menyebalkan dari sebagian besar karyawan disini. Atau bahkan ada pula cinta yang
bersemi di depan mesin ini. Banyak cinlok yang bermunculan bak jamur dimusim
hujan, anak QC jadian dengan anak Maintenance, anak Packing dengan anak
WareHouse, atau anak QC dengan anak Teknisi Produksi. Hahaha…..kalo dibuat
judul FTV “Cintaku nyangkut d PDZ 1”
lucu kali ya. Dalam pepatah jawa bilang “witing
tresno jalaran soko nggelibet” masih berlaku ternyata.
Siang yang cukup panas dan bikin
gerah itu, aku sedikit terheran dan bertanya dalam hati “Dimana ya teko tempat
larutan yang biasanya aku pakai untuk mengecheck kebocoran cuff?, kok mendadak ngilang?”.
Beberapa detik kemudian Mas Agung
datang menghampiri meja yang biasa aku pakai dengan membawa “teko” yang aku
cari, dan ternyata larutan dalam teko itu sudah berganti dengan air dingin dari
dispenser. Aku hanya terheran menatap tingkah mas yang satu ini. Ngapain pula
siang-siang puasaan gini bawa bawa teko?
“Ngapain mas?Mokel ya?Ngapain
pula bawa-bawa air?pengen minum?”
Spontan aku melontarkan
pertanyaan itu sambil tersenyum melihat polahnya.
“Hahaha….Enggak mokel, cuma
pinjem tekonya buat ngambil air”
Dia tertawa begitu saja
“Air buat diminum mas?”.
Tanpa panjang lebar menjawab pertanyaanku,
dia melakukan hal konyol itu, mencelupkan tangannya kedalam teko dan nyengir
sedetik berikutnya.
“Haha,,,dingin,,,seger,,,” itulah
kata yang terucap darinya sambil menepuk2 tengkuk dan tangannya dengan air
dingin tersebut.
Hahahaah….Astaga ini orang ada
ada aja kelakuannya, enggak inget umur apa?, sama banget seperti adikku saat
masih berumur 5 tahun, kalo lagi kepanasan waktu puasaan gini. Pulang sekolah
langsung lari ke kamar mandi, bingung buat nyebur bak mandi dan main air
sesukanya, untung aja gak nyebur sumur sekalian.
“Ngapain dek? mau minum air se’bak’?”hahaha…
”Ya enggak lah mbak, cuma ngadem
bentar kok, enggak boleh apa?
“Ya boleh sih, kenapa gak masuk
kulkas sekalian aja?”hahaha..
“Mana cukup kulkasnya aku masukin”
Itulah sepenggal cerita masa
kecil yang serupa dengan sepotong kejadian siang itu.
Astaga..kejadian konyol didepan mesin
itu pun berlanjut, dasar…emang Mas Agung nih pelopornya, dan diikutin sama yang
lain juga, secara bergantian Mas Fauzi, Mas Ajib dan Mas Bambang melakukan hal
yang sama, malahan mengompres dahi dan wajah mereka dengan air dingin itu.
Aku cuma bisa tertawa sambil
menepuk dahi menonton kejadian itu, ternyata orang dewasa seumuran mereka masih
sering melakukan hal-hal konyol layaknya
kelakuan anak TK.
Hahaha…Biarlah…kejadiaan ini akan
menjadi potongan lucu dan menggelikan jika diceritakan kembali, menjadi hiburan
tersendiri buatku. Menjadikan potongan-potongan puzzle di depan mesin PDZ 1 ini
lengkap. Memberikan warna tersendiri di siang hari yang terik itu.
Sidoarjo, Juli 2013
#latepost