Tuesday, December 23, 2014

Teko mesin PDZ 1….

Tahun ini adalah tahun pertamaku menjalankan ibadah puasa di pabrik baru, di Sidoarjo. Dimana tahun kemarin aku menjalankan bulan penuh berkah ini di Pasuruan, yang notabene cukup jauh dari rumah.
Tempat baru, atmosfir baru. Berbeda saat aku masih bekerja di Pasuruan dengan system kerja non shift. Disini aku harus bekerja shift. Dan hari ini hari pertama puasa, hari pertama shift 1 yang akan aku lalui. Di pabrik ini ada 3 kali shift time . Shift 1 (07.00 ~ 15.00), Shift 2 (15.00 ~ 23.00), dan Shift 3 (23.00 ~ 07.00). Bisa kalian bayangkan bekerja di line produksi, di depan mesin yang bising menderu, serta panas bermandikan peluh dan sebagai seorang muslim wajib menjalankan ibadah puasa, rasa haus yang mencekik kerongkogan menjadikan puasa kali ini ujian yang cukup berat. Pun demikian dengan semua member dari team Teknisi Produksi  mesin  PDZ 1 sebut saja Mas Fauzi, Mas Agung, Mas Ajib, dan Mas Bambang. Mereka harus bertahan menahan dahaga dan panas selama menjalankan kewajiban mereka.
Aku akan sedikit menceritakan sepotong kekonyolan yang mereka lakukan di depan mesin PDZ 1 ini. Kenapa mesin ini di namai PDZ ?. Entahlah, aku juga tak tau ,dari Jepang sudah diberi nama seperti itu mungkin. Lagipula mesin ini sudah berdiri disini sebelum aku join di pabrik ini. Mesin ini menjalankan fungsinya 24 jam sehari, 7 hari seminggu, nonstop untuk memproduksi baby diapers jenis pantz . Mesin ini pula yang menjadi saksi bisu kejadian lucu, konyol, menyenangkan, serta menyebalkan dari sebagian besar karyawan disini. Atau bahkan ada pula cinta yang bersemi di depan mesin ini. Banyak cinlok yang bermunculan bak jamur dimusim hujan, anak QC jadian dengan anak Maintenance, anak Packing dengan anak WareHouse, atau anak QC dengan anak Teknisi Produksi. Hahaha…..kalo dibuat judul FTV “Cintaku nyangkut d PDZ 1” lucu kali ya. Dalam pepatah jawa bilang “witing tresno jalaran soko nggelibet” masih berlaku ternyata.
Siang yang cukup panas dan bikin gerah itu, aku sedikit terheran dan bertanya dalam hati “Dimana ya teko tempat larutan yang biasanya aku pakai untuk mengecheck kebocoran cuff?, kok mendadak ngilang?”.
Beberapa detik kemudian Mas Agung datang menghampiri meja yang biasa aku pakai dengan membawa “teko” yang aku cari, dan ternyata larutan dalam teko itu sudah berganti dengan air dingin dari dispenser. Aku hanya terheran menatap tingkah mas yang satu ini. Ngapain pula siang-siang puasaan gini bawa bawa teko?
“Ngapain mas?Mokel ya?Ngapain pula bawa-bawa air?pengen minum?”
Spontan aku melontarkan pertanyaan itu sambil tersenyum melihat polahnya.
“Hahaha….Enggak mokel, cuma pinjem tekonya buat ngambil air”
Dia tertawa begitu saja
“Air buat diminum mas?”.
Tanpa panjang lebar menjawab pertanyaanku, dia melakukan hal konyol itu, mencelupkan tangannya kedalam teko dan nyengir sedetik berikutnya.
“Haha,,,dingin,,,seger,,,” itulah kata yang terucap darinya sambil menepuk2 tengkuk dan tangannya dengan air dingin tersebut.
Hahahaah….Astaga ini orang ada ada aja kelakuannya, enggak inget umur apa?, sama banget seperti adikku saat masih berumur 5 tahun, kalo lagi kepanasan waktu puasaan gini. Pulang sekolah langsung lari ke kamar mandi, bingung buat nyebur bak mandi dan main air sesukanya, untung aja gak nyebur sumur sekalian.
“Ngapain dek? mau minum air se’bak’?”hahaha…
”Ya enggak lah mbak, cuma ngadem bentar kok, enggak boleh apa?
“Ya boleh sih, kenapa gak masuk kulkas sekalian aja?”hahaha..
“Mana cukup kulkasnya aku masukin”
Itulah sepenggal cerita masa kecil yang serupa dengan sepotong kejadian siang itu.
Astaga..kejadian konyol didepan mesin itu pun berlanjut, dasar…emang Mas Agung nih pelopornya, dan diikutin sama yang lain juga, secara bergantian Mas Fauzi, Mas Ajib dan Mas Bambang melakukan hal yang sama, malahan mengompres dahi dan wajah mereka dengan air dingin itu.
Aku cuma bisa tertawa sambil menepuk dahi menonton kejadian itu, ternyata orang dewasa seumuran mereka masih sering melakukan hal-hal  konyol layaknya kelakuan anak TK.
Hahaha…Biarlah…kejadiaan ini akan menjadi potongan lucu dan menggelikan jika diceritakan kembali, menjadi hiburan tersendiri buatku. Menjadikan potongan-potongan puzzle di depan mesin PDZ 1 ini lengkap. Memberikan warna tersendiri di siang hari yang terik itu.


Sidoarjo, Juli 2013

#latepost

1 comment: