Kenapa
aku begitu terluka dan kecewa?…Entahlah,
atau hanya perasaan ini saja yang terlalu berlebihan?
Jauh
disudut hatiku, masih menyimpan rindu…
Aku
merasa akan baik-baik saja setelah semua ini, tapi ternyata aku masih
menunggumu, mengingat bersama kenangan kita. Tak bisa dipungkiri, kita sempat
berbagi dunia dan harapan yang sama. Tentang cinta, tentang masa depan. Apa
yang terjadi pada diriku? Meratapimu seseorang yang tak lagi memikirkanku.
Sampai kapan aku bisa menghindarinya, dengan menyembunyikan luka? Aku pun tak
tau.
Saat
sendiri berlalu, kebersamaan itu menelisik rindu.
====================================================================
Semua
ini tak berujung , dan tak akan pernah selesai sebelum kita duduk saling
berhadapan. Rasa kecewa itu tetap ada. Bagaimana aku tetap bisa menegakkan kepala
dan tersenyum riang kepadamu? Setelah hilang kepercayaan itu. Masih
ada sebongkah batu besar yang mengganjal dihatiku. Dan hanya waktu yang mampu
mengikisnya secara perlahan.
Apa
aku yang terlalu egois? Hanya mementingkan diriku sendiri? Atau kamu yang tak bisa
memahamiku?
Terlalu
banyak tanya yang terlintas,
Maaf
jika aku bersikap seperti ini, Entah sampai kapan kebekuan hati ini mencair?
Tak sedikitkah terlintas tentang aku sekarang dihatimu?
Tak
ada lagi senyum ceriamu di pagi hariku.
Apa dengan berlari semua bisa terlupakan? Apa bisa
semua urusan hati ini dikembalikan seperti semula? Kalau saja hati ini bisa
seperti smartphone, saat tekan “factory reset” semua bisa kembali seperti
semula, pasti tak akan sulit bagiku menghapus semua memori itu.
Surabaya, 23 Desember 2014
Surabaya, 23 Desember 2014
No comments:
Post a Comment