Tuesday, December 23, 2014

Sepotong Rindu

Kenapa aku begitu terluka dan  kecewa?…Entahlah, atau hanya perasaan ini saja yang terlalu berlebihan?
Jauh disudut hatiku, masih menyimpan rindu…
Aku merasa akan baik-baik saja setelah semua ini, tapi ternyata aku masih menunggumu, mengingat bersama kenangan kita. Tak bisa dipungkiri, kita sempat berbagi dunia dan harapan yang sama. Tentang cinta, tentang masa depan. Apa yang terjadi pada diriku? Meratapimu seseorang yang tak lagi memikirkanku. Sampai kapan aku bisa menghindarinya, dengan menyembunyikan luka? Aku pun tak tau.
Saat sendiri berlalu, kebersamaan itu menelisik rindu.
 ====================================================================
Semua ini tak berujung , dan tak akan pernah selesai sebelum kita duduk saling berhadapan. Rasa kecewa itu tetap ada. Bagaimana aku tetap bisa menegakkan kepala dan tersenyum riang kepadamu? Setelah hilang kepercayaan itu.   Masih ada sebongkah batu besar yang mengganjal dihatiku. Dan hanya waktu yang mampu mengikisnya secara perlahan.
Apa aku yang terlalu egois? Hanya mementingkan diriku sendiri? Atau kamu yang tak bisa memahamiku?
Terlalu banyak tanya yang terlintas,
Maaf jika aku bersikap seperti ini, Entah sampai kapan kebekuan hati ini mencair? Tak sedikitkah terlintas tentang aku sekarang dihatimu?
Tak ada lagi senyum ceriamu di pagi hariku.

Apa dengan berlari semua bisa terlupakan? Apa bisa semua urusan hati ini dikembalikan seperti semula? Kalau saja hati ini bisa seperti smartphone, saat tekan “factory reset” semua bisa kembali seperti semula, pasti tak akan sulit bagiku menghapus semua memori itu.

Surabaya, 23 Desember 2014

No comments:

Post a Comment